Hikayat-Pengertian, Ciri-ciri, Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Hikayat
Pengertian, Ciri-ciri, Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Hikayat
Hikayat adalah karya sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, silsilah raja-raja, biografi, atau gabungan dari semuanya.
Ciri-ciri Hikayat
Isi cerita berkisar pada tokoh-tokoh raja dan keluarganya (istana sentris)
Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum, ada juga yang menyebut fantastis
Menggunakan banyak bahasa kiasan
Banyak kata-kata yang sulit dipahami
Struktur kalimatnya tidak efektif
Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik dalm Hikayat
Karya sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya. Dua unsur yang dimaksud ialah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti : tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latae dan pelataran, dan pusat pengisahan. Sedangkan
unsur ekstrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari luarnya menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.
unsur ekstrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari luarnya menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.
Unsur Intrinsik
Sebagai prosa narasi, hikayat dibentuk oleh unsur alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat.
a. Alur (plot) merupakan pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Secara umum, jalan ceritanya terdiri atas bagian-bagian berikut :
1. Pengenalan situasi cerita (exposition),
2. Pengungkapan peristiwa (complication),
3. Menuju pada adanya konflik (rising action),
4. Puncak konflik (turning point),
5. Penyelesaian (ending).
b. Tema merupakan inti atau ide dasar sebuah cerita. Dari ide dasar itulah cerita dibangun oleh pengarangnya dengan memanfaatkan unsur-unsur intrinsik seperti plot, penokohan, dan latar. Tema merupakan pangkal tolak pengarang dalam menceritakan dunia rekaan yang diciptakannya.
c. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh tersebut, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut.
1) Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang.
2) Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui
a) Penggambaran fisik dan perilaku tokoh,
b) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh,
c) Penggambaran tata kebahasan tokoh,
d) Pengungkapan jalan pikiran tokoh,
e) Penggambaran oleh tokoh lain.
d. Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang ini terdiri atas dua macam:
1) Berperan langsung sebagai orang pertama, atau sebagai tokoh yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.
2) Hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.
e. Latar (setting) adalah keadaan tempat, waktu, dan suasana berlangsung suatu cerita. Latar tersebut bisa bersifat faktual atau imajiner.
f. Amanat merupakan ajaran moral atau pesan di daktis yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Amanat biasanya tersimpan rapi dan disembunyikan pengarang dalam keseluruhan isi cerita. Oleh karena itu, untuk menemukannya, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf, melainkan harus membaca sampai tuntas.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik, diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat, dan lain-lain.
Contoh Hikayat
Hikayat Bayan Budiman
Hikayat Hang Tuah
Hikayat Raja-raja Pasai
HIkayat Panji Semirang
HIkayat Kalila dan Dimna
Hikayat Indera Bangsawan
Hikayat Si Miskin
Komentar
Posting Komentar